Pendidikan Bahasa Inggris

Bulukumba English Meeting Club (BEMC) Belajar dan Mengabdi

Komunitas ini bernama Bulukumba English Meeting Club (BEMC). Berdiri sejak 5 Februari 2012 atau sehari setelah hari jadi Kabupaten Bulukumba (04 Februari).  Dalam perjalanannya organisasi ini telah banyak mengalami perubahan / pergantian anggota.

Anggota Komunitas banyak yang pergi  dengan berbagai alasan, misalnya berkarir di luar Pulau Sulawesi, nikah dan ikut suami ke luar bulukumba, melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi ataupun alasan lainnya.

Namun banyak juga yang bergabung walau beberapa di antaranya insidentil. Bergabung pekan ini kemudian pekan depan hilang entah kemana.

Proses Belajar Bulukumba English Meeting Club (BEMC) | Biuus Indonesia

BEMC merupakan sekumpulan anak muda yang memiliki keinginan untuk improve their language especially english dan terus mengajak masyarakat / pemuda untuk belajar bersama-sama walau bukan basic english education sekalipun.

Saat ini anggota BEMC yang aktif kami menyebutnya “sesepuh”, selain presiden sendiri yaitu Mrs Widya yang saat ini sedang menjalani pendidikan S3 Bahasa Inggris di UNM, juga Herdi yang bekerja di Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Bulukumba, Tio yang berprofesi sebagai guru matematika di SMK Pepabri, Umam yang sehari-hari menghabiskan waktu di Pondok Pesantren Babul khaer Bulukumba sebagai english teacher, Agus yang juga seorang guru bahasa inggris di MAN 2 Bulukumba, Fandy yang merupakan pimpinan yayasan di salah satu lembaga pendidikan, lalu ada Zuljalali yang berprofesi sebagai penjaga tahanan, Inar berprofesi sebagai guru bahasa inggris di MTs Badan Amal, dan beberapa lagi lainnya.

BEMC sendiri memiliki banyak kegiatan. Namun yang rutin adalah meeting yang diadakan tiap hari minggu dengan lokasi berbeda-beda tergantung kesepakatan bersama.

Pekan ini meeting diadakan di hari sabtu karena beberapa anggota memiliki agenda penting di hari minggu. Meeting hari ini diadakan di Rumah Belajar Bersama (RBB) pada pukul 16.30 WITA yang semula diagendakan pukul 14.00 WITA. Sehingga ada satu sesi yang harus cancel karena molornya acara yaitu sesi materi yang sedianya dibawakan oleh k’Naim.

Cukup banyak anggota yang hadir, di antaranya adalah Widya, Herdi, Tio, Umam, Senja, Dini, Naim, Hamsir, Bayu, Dandi, Hakim dan Cici. Bertindak sebagai master of ceremony adalah Hamsir, dalam penyampaiannya mengatakan bahwa meeting kali ini untuk pertama kalinya dilangsungkan di RBB dan mengapresiasi peserta yang meluangkan waktunya belajar bersama. Selanjutnya adalah opening speech oleh Ms Tio, ibu guru ini tampaknya tidak ingin berlama-lama dan tidak sabar untuk melanjutkan agenda selanjutnya.

Agenda kemudian diikuti oleh self introduction. Self introduction diawali oleh Hakim yang merupakan seorang mahasiswa STKIP Muhammadiyah Bulukumba semester 4 jurusan bahasa inggris.

Hakim adalah new comer for this week. Hakim adalah teman sekelas dari Dandi sehingga informasi komunitas ini diketahui dari Dandi. Self introduction kedua adalah dari Mrs Dini.

Sebetulnya self introduction biasanya diperuntukkan untuk new comer namun Dini juga dipersilahkan untuk self introduction sebab cukup lama beliau tidak aktif di dalam komunitas ini lantaran mengikuti suami yang bekerja sebagai dosen di salah satu perguruan tinggi negeri di Sulawesi Barat. Kedatangan ke Bulukumba hanyalah untuk mengisi liburan keluarga.

Dini yang datang bersama putranya sebetulnya adalah sekretaris BEMC yang kepengurusannya belum berubah dari awal hingga saat ini.

Setelah sesi self introduction selesai kemudian dilanjutkan dengan discussion.

Tema yang diangkat pekan ini adalah agree or disagree kontes kecantikan diadakan Indonesia. Kontes kecantikan yang dimaksud adalah pemilihan Putri Indonesia, miss Indonesia, miss universe, miss world, dll.

Setelah pembagian grup, akhirnya saya bergabung di grup 1 yang menyetujui kontes ini penting untuk dilangsungkan di Indonesia dan memberikan dampak terhadap bangsa indonesia sendiri.

Grup 1 berpendapat bahwa keuntungan beauty contest adalah:

  1. Promotion our culture
  2. Compete to the world
  3. No rule forbid it
  4. Develop her skill
  5. Increase Indonesia income
  6. Advantage for the Indonesian designer

Sedangkan grup 2 (disagree) berpendapat bahwa even seperti ini tak ada manfaatnya untuk Indonesia karena kontes ini hanya show up their body, tidak sesuai dengan budaya Indonesia dan berbagai alasan lainnya.

Setelah sesi discussion selesai selanjutnya adalah grammar correction oleh Mr. Naim. Grammar correction berguna untuk mengetahui letak kesalahan kita dalam berbahasa.

Cukup banyak kata / kalimat yang salah selama berbicara. Di antaranya adalah:

  1. You are enjoy, seharusnya: you enjoy
  2. Designer to promotion, seharusnya: designer to promote
  3. Cultures, seharusnya: culture
  4. More motivation, seharusnya more motivated
  5. Perbedaan woman dan women, dan masih banyak lagi

Akhirnya meeting ini ditutup dengan closing speech dari hakim. Dalam speechnya hakim tak lupa berterima kasih kepada seluruh peserta yang hadir dan berpesan agar kegiatan ini terus diagendakan tiap minggunya.

Sebelum bubar, kami sudah merencanakan lokasi, jadwal, tema diskusi dan pihak yang bertugas pekan depan. Untuk pekan depan diagendakan hari minggu di halaman kantor bupati pukul 15.00 WITA. Tema diskusi pekan depan adalah

agree or disagree criminal justice should focus more on rehabilitation

 

Share: